Inci Ozbek dan Beril Akman - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya bisa "memutuskan hubungan" dengan Uni Eropa di tengah upaya mereka untuk menjadi anggota.

Hal ini dikemukakan Erdogan setelah laporan yang diterbitkan oleh blok tersebut pekan lalu yang mengkritik Turki sebagai negara yang kurang demokratis. Laporan itu juga mengkritik soal hukum sensor.

"Selama periode ini, ketika Uni Eropa melakukan langkah-langkah menjauh dari Turki, kami akan mengevaluasi perkembangan ini dan setelah evaluasi tersebut, kami mungkin memutuskan hubungan dengan Uni Eropa jika diperlukan," kata Erdogan kepada para wartawan di Istanbul sebelum berangkat ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB.

Laporan Parlemen Eropa 2022  bulan ini menyatakan proses keanggotaan Turki “tidak dapat dilanjutkan dalam kondisi saat ini." Laporan itu mencatatkan kekhawatiran tentang hukum sensor, penindasan suara kritis, kurangnya independensi yudisial, penurunan hak-hak perempuan, dan lainnya.