Selama kunjungannya ke Rusia, Kim Jong Un juga melakukan tur panjang ke fasilitas militer di dekat Vladivostok dan bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Kremlin mengatakan tidak ada kesepakatan militer yang ditandatangani selama kunjungan Kim Jong Un. Vladimir Putin juga mengatakan Rusia tidak akan melanggar pembatasan terhadap Korea Utara.
Dalam komentarnya kepada AP, Yoon Suk Yeol juga memperingatkan potensi ancaman nuklir yang mungkin ditimbulkan oleh Korea Utara. Dia mengatakan Seoul dan Washington telah "menegaskan setiap serangan nuklir oleh Korea Utara akan dihadapi dengan respons yang cepat, luar biasa, dan tegas yang akan mengakhiri rezim tersebut."
Sementara itu diberitakan oleh Korean Central News Agency, Vladimir Putin menerima undangan dari Kim Jong Un untuk mengunjungi Korea Utara selama pertemuan tersebut. Jika kunjungan tersebut dilakukan, ini akan menjadi pertemuan pertamanya dengan Kim di Korea Utara.
Menurut RIA Novosti, Kim Jong Un telah meninggalkan Rusia pada Minggu sore. Kereta antipelurunya berangkat dari stasiun kereta api di Artyom, sebuah kota kecil dekat Vladivostok. Pemimpin Korea Utara itu berkunjung ke Rusia selama enam hari, yang merupakan perjalanan luar negeri terpanjang sejak menjabat sebagai presiden.
(bbn)