Meskipun imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS naik, yang biasanya menekan harga emas, tetapi harga komoditas ini tetap relatif stabil. Pasar seakan-akan sudah menetapkan bahwa US$ 1.900/ons adalah harga dasar.
“Harga emas benar-benar stabil meski suku bunga bergerak naik. Investor sepertinya enggan mengurangi kepemilikan emas meski suku bunga meningkat,” kata Edward Garner, Ekonom Komoditas di Capital Economics, dalam catatannya.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif (time frame) harian, emas kini berada di area bullish. Ini dibuktikan dengan nilai Relative Stength Index (RSI) di 51,54.
Skor RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang di posisi bullish.
Harga emas kini sudah menembus resisten US$ 1.923,14/ons yang merupakan Moving Average (MA) 20. Oleh karena itu, rasanya US$ 1.945,21/ons yang menjadi MA-30 akan menjadi target resisten selanjutnya.
Sedangkan titik support terdekat ada di US$ 1.917,58/ons. Support berikutnya adalah US$ 1.917,53/ons.
(aji)