Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah telah kehilangan nilai 0,18% sepanjang pekan lalu di tengah masih berlangsungnya arus modal asing keluar dari pasar domestik dan sambutan pasar terhadap lelang perdana instrumen baru SRBI.

Hari ini rupiah masih menunggu sentimen yang cukup kuat memberikan dorongan penguatan. Terutama dari eksternal yakni dari langkah perbaikan kurs (fixing) yuan oleh otoritas Tiongkok yang dapat memengaruhi pergerakan mata uang Asia lainnya termasuk rupiah.

Secara teknikal, nilai rupiah masih berpotensi melanjutkan penguatan terbatas dengan target terdekat menuju Rp15.338-Rp15.325/US$. Level resistance potensial selanjutnya menarik dicermati pada Rp15.290/US$ yang jadi level paling optimis.

Adapun secara tren jangka pendek, rupiah ada support pada level Rp15.378/US$ dan Rp15.390/US$ serta Rp15.400/US$ sebagai support terkuat yang tercermin dari time frame daily dan menggaris chart dalam tren satu tahun ke belakang.

Asing jual

Dari dalam negeri, animo pemodal dalam lelang perdana Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang digelar Jumat pekan lalu mendapat animo cukup besar dari pasar dengan incoming bids hampir Rp30 triliun dan penerbitan (awarded bid) sekitar Rp24,45 triliun. Animo tinggi pemodal menyambut instrumen baru berlangsung di tengah tren jual asing di pasar Surat Berharga Negara yang berlangsung beberapa waktu belakangan.