Corporate Secretary MEDC Siendy K. Wisandana pada 11 September 2023 menjawab permintaan konfirmasi Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait volatilitas saham MEDC belakangan ini. Ia menjelaskan, salah satu yang mungkin menjadi pemicu gerak saham adalah sebuah perjanjian proyek listrik bertenaga matahari.
"Pada bulan September 2023, anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh perseroan, yakni Medco Power Global, beserta mitra konsorsiumnya telah mendapatkan penunjukan secara bersyarat (conditional award) untuk mengimpor 600 megawatt (MW) proyek listrik bertenaga matahari oleh Energy Market Authority of Singapore," jelas Siendy dalam keterangan tersebut.
Mitra konsorsium yang dimaksud adalah, Pacific Solar Energy Ltd. dan Gallant Venture Ltd..
Proyek EBT
Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, proyek yang dipimpin oleh Medco Power Global itu nanti akan mengekspor listrik berkapasitas 600 MW ke Singapura. Listrik yang dihasilkan berasal dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Proyek ini akan memasang lebih dari 2.000MWp panel tenaga surya Photovoltaic (PV) dan 500MW kapasitas penyimpanan baterai yang diharapkan akan selesai pada 2028,” katanya dalam keterangan resmi.
Hilmi mengklaim proyek yang berlokasi di Pulai Bulan, Riau, ini akan berperan penting dalam transisi energi Singapura menuju masa depan rendah karbon dan berkontribusi terhadap pengembangan sektor energi terbarukan di Indonesia melalui investasi oleh produsen panel tenaga surya PV dan BESS internasional.
Proyek Tenaga Surya Pulau Bulan merupakan model kerja sama antara Indonesia dan Singapura yang dapat mendorong pengembangan sektor energi terbarukan serta manufaktur PV dan BESS lokal di Indonesia.
(ibn/dhf)