Langkah Beijing menghentikan IPO Ant saat itu adalah permulaan dari tindakan keras pemerintah terhadap sektor swasta China, dari real estat, pendidikan hingga game dan internet.
Regulator di China berusaha membatasi kekuatan raksasa teknologi seperti Alibaba dan Tencent Holdings Ltd., dan mendorong fokus investasi ke sektor prioritas strategis seperti semikonduktor dan kecerdasan buatan.
Jack Ma saat menarik diri dari sorotan publik pernah terlihat di Belanda, Spanyol, Australia, Thailand, dan Jepang.
Pihak berwenang China telah berusaha membujuknya kembali ke negeri itu. Namun, ia lebih memilih tinggal di luar negeri, dengan mengatakan dirinya mundur dari perusahaannya untuk fokus meneliti teknologi pertanian.
Bao Fan
Bao Fan adalah mantan bankir di Morgan Stanley dan Credit Suisse Group AG. IA mendirikan China Renaissance pada tahun 2005. Bakatnya untuk membereskan kesepakatan yang rumit dan menemukan pelaku unggulan di sektor teknologi membuatnya menjadi salah satu pemodal paling berpengaruh di China.
Hilangnya Bao Fan pada Februari lalu mengejutkan beberapa institusi keuangan. Bao Fan diketahui telah ditahan sejak Februari oleh penyelidik antikorupsi negara tersebut, seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal. Menurut laporan itu, penahanan Bao Fan oleh Komisi Pusat China adalah untuk Inspeksi Disiplin terkait dengan penyelidikan sebelumnya terhadap Cong Lin, mantan pimpinan China Renaissance.
Bao ditahan secara khusus yang dikenal sebagai "liuzhi", atau "retensi dalam tahanan," di mana seseorang dapat ditahan selama enam bulan tanpa akses ke pengacara.
Qin Gang
China mencopot Qin Gang sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) Juli lalu, hanya dalam waktu tujuh bulan setelah menjabat. Keputusan tersebut diambil setelah Qin Gang menghilang secara misterius sejak Juni.
Posisi Qin Gang digantikan oleh pendahulunya, Wang Yi. Akan tetapi, tidak ada penjelasan terkait alasan pergantian yang dilakukan secara tiba-tiba itu.
Pencopotan Qin ini mengakhiri spekulasi atas status resminya setelah menghilang selama satu bulan. Akan tetapi, keputusan tersebut belum menjawab pertanyaan yang lebih mendasar terkait alasan menghilangnya pejabat yang dianggap sebagai salah satu menteri pilihan Xi Jinping ini.
Li Shangfu
Menteri Pertahanan China, Li Shangfu, yang belakangan hilang dari peredaran, diyakini oleh AS bahwa sedang dalam penyelidikan dan telah dicopot dari jabatannya. Li Shangfu memimpin departemen peralatan dari September 2017 hingga 2022, meskipun pemerintah tidak memberikan indikasi bahwa ia dicurigai melakukan kesalahan.
Spekulasi tentang keberadaan Li Shangfu bersamaan dengan serangkaian perpindahan personel tiba-tiba di puncak kekuasaan China. Bulan lalu, Xi Jinping tiba-tiba memindahkan dua jenderal yang memimpin pasukan roket rahasia, yang mengelola arsenal nuklir negara itu, tanpa penjelasan.
Di tengah hilangnya Li, Xi Jinping mengimbau "persatuan yang tinggi" dalam Tentara Pembebasan Rakyat China. Hal ini ia gaungkan ketika desas-desus tentang menteri pertahanan beredar di lingkaran diplomatik.
Pada bulan Juli, militer China memulai penyelidikan korupsi terkait pengadaan peralatan yang dimulai sejak Oktober 2017.
Li Shangfu terakhir kali muncul secara publik pada 29 Agustus, ketika ia memberikan pidato kunci di Forum Keamanan dan Perdamaian China-Afrika ke-3 di Beijing. Ia juga melakukan kunjungan ke Rusia dan Belarus pada pertengahan Agustus.
(ggq)