G-7 dan sekutu Eropa mereka tengah mencoba mencari cara tambahan untuk meremas ekonomi Rusia untuk membatasi kemampuannya mendanai perang di Ukraina.
Asal-usul sebuah berlian pada awal rantai pasok adalah ketika diberikan sertifikat di bawah Proses Kimberley, yang dirancang untuk mengakhiri penjualan berlian yang membiayai perang. Namun selepas dari itu, berlian akan sulit untuk dilacak asal usulnya.
G-7 masih perlu mengatasi rincian teknis larangan berlian, dan kemudian Uni Eropa dapat mengembangkan peraturan sanksinya pada musim gugur, kata pejabat tersebut.
Rencananya adalah melarang pembelian berlian mentah atau poles, baik langsung dari raksasa Rusia Alrosa PJSC atau dari penjual kembali di India atau Uni Emirat Arab.
Alrosa, yang memproduksi sekitar 30% dari total berlian global, menolak untuk memberikan tanggapan.
Rusia bersaing dengan Botswana sebagai sumber berlian terbesar di dunia. Sejak awal perang, banyak pengecer perhiasan dari Barat menghindari batu-batu dari negara tersebut, terutama setelah AS memberikan sanksi kepada Alrosa.
Namun, itu tidak menghentikan aliran berlian dari negara tersebut, meskipun volume berlian Rusia yang diimpor ke UE turun sekitar 95% dari tingkat sebelum perang, kata pejabat Belgia.
Sejumlah pembeli India dan Belgia terus membeli dalam jumlah besar dengan persyaratan yang menguntungkan. Berlian juga beralih ke pusat-pusat di Uni Emirat Arab, Belarusia, dan Armenia.
Dan meskipun AS memberlakukan sanksi pada berlian yang berasal langsung dari Rusia, batu kasar, potongan, dan berlian poles yang berasal dari India atau Belgia hingga sekarang tetap legal.
Sifat industri ini juga membuat sulit melacak berlian. Paket-paket berlian sering tercampur di rumah perdagangan, dan sertifikat asli akan diganti dengan dokumen "asal campuran," sehingga hampir tidak mungkin untuk melacak di mana berlian Rusia akhirnya dijual.
--Dengan asistensi Alberto Nardelli.
(bbn)