Julia Fanzeres dan Alex Longley - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak naik untuk minggu ketiga berturut-turut karena pasar terus mengetat berkat pemangkasan produksi dari Arab Saudi dan Rusia.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di sekitar US$91 per barel pada Jumat, mencapai level tertinggi sejak November. Agensi Energi Internasional (IEA) dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sama-sama memperingatkan minggu ini bahwa pasar akan mengalami defisit hingga akhir tahun, membantu mendorong harga naik sekitar 3,7% dari penutupan Jumat pekan lalu.

Timespread yang banyak diperhatikan terus menunjukkan kekurangan pasokan. Celah antara dua kontrak terdekat WTI mencapai 84 sen per barel intraday dalam kondisi backwardation yang bullish, juga mencapai level tertinggi sejak November.

Dari sisi permintaan, gambaran semakin cerah dengan tanda-tanda Amerika Serikat (AS) mungkin bisa menghindari resesi, sementara data dari China pada Jumat melebihi perkiraan ekonom, menunjukkan bahwa masa-masa sulit sudah berlalu. Pengetatan pasar juga tercermin dalam lonjakan harga bahan bakar, dengan harga diesel mencapai rekor musiman di New York.