Dia berharap proyek PLTS Terapung Cirata yang ditargetkan selesai 27 Oktober tahun ini dapat membantu PLN mencapai target bauran EBT dalam RUPTL yang akan direvisi tersebut. PLTS tersebut dirancang untuk kapasitas 192 MWp.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLTS terapung itu digarap melalui kerja sama dengan perusahaan energi Uni Emirat Arab (UEA), Masdar.
Selain PLTS Terapung Cirata, dia menjabarkan PLN tengah menggarap proyek green enabling supergrid yang dilengkapi dengan teknologi smartgrid dan flexible generations.
"Ini karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatra dan Kalimantan, serta jauh dari pusat permintaan listrik yang berada di Jawa. Maka, kami rancang skenario green enabling supergrid, sehingga potensi EBT yang tadinya tidak bisa dimanfaatkan, menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," tutur Darmawan di sela Asean Indo-Pacific Forum (AIPF) dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 Asean belum lama ini.
Untuk diketahui, PLN baru saja memaparkan rencana revisi RUPTL yang mencakup target bauran EBT sebesar 60 GW atau 75% dari total penambahan pembangkit listrik perseroan hingga 2040.
(wdh)