Bloomberg Technoz, Jakarta – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyebut penerimaan negara dari perusahaan tambang yang dipimpinnya bakal menembus Rp1,2 kuadriliun pada 2041 atau saat habisnya masa izin usaha pertambangan khusus (IUPK) perusahaan saat ini.

Menurutnya, sampai dengan semester I-2023, kontribusi Freeport terhadap penerimaan negara telah mencapai US$1,4 miliar (sekitar Rp21,50 triliun asumsi kurs sekarang). Hingga akhir thun ini, dia memperkirakan sumbangsih perseroan ke negara melonjak lebih dari dua kali lipat.

"Per semester I-2023, penerimaan negara [dari PTFI] itu US$1,4 miliar. Kalau full year, diperkirakan US$3,5 miliar, atau sekitar Rp54,5 triliun penerimaan negaranya," ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Kamis (14/9/2023).

Pada tahun lalu, kata Tony, Freeport Indonesia juga berkontribusi terhadap penerimaan negara hingga Rp55 triliun.

"Sampai dengan 2041, kontribusi diperkirakan sekitar US$80 miliar atau Rp1.200 triliun," sebutnya, sembari kembali menegaskan bahwa Freeport adalah perusahaan milik Indonesia dengan kepemilikan saham oleh pemerintah sebesar 51,2% saat ini.