Logo Bloomberg Technoz

Diskusi masih berlangsung dan belum ada kepastian untuk transaksi ini, kata para sumber tersebut. Perwakilan untuk Adani dan Total menolak untuk memberikan tanggapan.

Warga beraktivitas di depan logo Adani Group di Mumbai, India, Jumat (27/1/2023). (Indranil Aditya/Bloomberg)

Kesepakatan ini bila terealisasi akan meningkatkan kehadiran Total di pasar energi India yang berkembang pesat, sambil memberikan Adani Green lebih banyak cara untuk mengembangkan proyek-proyek baru energi terbarukan.

Ini juga akan menjadi pendalaman hubungan antara Total dan Adani Green, di mana mereka sudah menjadi pemegang saham terbesar kedua perusahaan itu dengan kepemilikan sebesar 19,75%, menurut data yang dikompilasi oleh Bloomberg.

Total kerap bermitra dengan Adani saat raksasa Prancis tersebut berupaya meningkatkan produksi energi bersihnya dalam upaya untuk memenuhi tuntutan para pemegang saham yang menginginkan upaya lebih besar dalam melawan perubahan iklim.

Aspirasi ini sejalan dengan ambisi India untuk menjadi negara dengan nol emisi karbon pada tahun 2070 dan mengurangi ketergantungannya pada minyak dan batu bara.

Pada tahun 2019, Total menggelontorkan US$600 juta untuk membeli saham sebesar 37,4% di Adani Gas Ltd., yang sekarang disebut Adani Total Gas. Pada tahun 2021, mereka membeli saham sebesar 20% di Adani Green serta 50% dalam beberapa ladang tenaga surya Adani Green yang beroperasi dalam kesepakatan senilaiYS $2,5 miliar yang merupakan salah satu investasi asing terbesar di India.

Investasi di Adani Green berhasil bagi Total karena nilainya melonjak menjadi US$10 miliar pada tahun 2022 ketika CEO Patrick Pouyanne menggambarkan saham tersebut sebagai "sumber potensi kas." Keduanya berencana untuk bermitra dan mendanai proyek-proyek hidrogen hijau senilai miliaran dolar di India.

Namun, ketika Hindenburg menuduh Grup Adani melakukan "manipulasi pasar" dan penipuan akuntansi awal tahun ini, Total menunda rencana untuk mengembangkan sekitar US$5 miliar proyek hidrogen hijau dengan Adani Enterprises Ltd. Grup Adani dengan tegas membantah tuduhan yang dilontarkan oleh short-seller tersebut.

Saham dan obligasi Adani telah pulih sebagian dari kerugian sejak laporan short-seller itu, terutama setelah grup tersebut menerima investasi dari GQG Partners, dan laporan interim dari sebuah panel yang diangkat oleh Mahkamah Agung India pada bulan Mei yang menyatakan bahwa tidak ditemukan bukti manipulasi harga saham. Adani Enterprises pada kuartal Maret melaporkan bahwa laba bersihnya naik dua kali lipat menjadi 7,22 miliar rupee (Rp1,3 triliun).

Adani Green sebelumnya mengatakan pada Juli bahwa mereka berencana untuk mengumpulkan 123 miliar rupee untuk membiayai ekspansi melalui penjualan saham kepada investor institusional.

(bbn)

No more pages