Logo Bloomberg Technoz

Perlu diketahui, biaya proyek KCJB membengkak dari USD6,071 miliar menjadi USD7,5 miliar atau setara Rp112 triliun (Asumsi Kurs Rp15.000). Pada awal bulan tahun ini, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Pemerintah China dan Indonesia telah sepakat untuk menetapkan pembengkakan biaya proyek sebesar USD1,2 miliar atau setara Rp18 triliun. 

Angka ini lebih besar dari hitungan Pemerintah China sebelumnya, namun lebih kecil dibandingkan hitungan Indonesia melalui Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang pada 15 September 2022 mencatat pembengkakan biaya KCJB sebesar USD1,449 miliar atau Rp21,7 triliun. 

Kementerian BUMN pun mengajukan pinjaman USD560 juta atau Rp8,4 triliun kepada China Development Bank (CDB) untuk membiayai pembengkakan biaya KCJB. Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah gagal membujuk China untuk menurunkan suku bunga pinjamannya dari 3,4% menjadi 2%.

Kereta cepat Jakarta-Bandung (BKIP Kemenhub)

2. Rute dan Panduan Menuju Stasiun KCJB

KCJB memiliki 4 stasiun, yakni Stasiun Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar. Akses menuju stasiun-stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung terus dibangun, sebab, stasiun KCJB tidak berada di pusat kota. 

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan Stasiun Halim bisa diakses melalui dua rute bagi calon penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi, yakni melalui tol dan jalan DI Panjaitan. 

Adita tidak membeberkan nama tol yang dimaksud. Namun, berdasarkan akun Instagram resmi KCJB, nantinya flyover Jalan Akses Kereta Cepat Halim Perdanakusuma dan Exit Tol KM 1+842 menjadi akses masyarakat dari seluruh penjuru Jakarta.

Selain itu, saat ini Stasiun Halim sudah terintegrasi dengan LRT Jabodebek. Nantinya, Stasiun Halim di LRT Jabodebek akan melayani naik-turun penumpang ketika KCJB beroperasi. 

Serupa dengan Halim, Stasiun Padalarang juga terintegrasi dengan KA Feeder dan KA Lokal yang beroperasi dari Padalarang ke Bandung. 

"Kalau Tegalluar memang saat ini masih terus kita sempurnakan integrasinya dan aksesnya. Jadi semua paralel kita kejar." ujar Adita saat ditemui di Stasiun Halim KCJB, Rabu (13/9/2023).

KA Feeder, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Padalarang. (DOK. KCIC)

3. Kecepatan Maksimum Bisa 385 km/jam

Dilansir melalui website resmi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), KCJB beroperasi dengan jarak 142,3 km jarak dari Jakarta hingga Bandung. Dalam uji coba perdana, Presiden Jokowi mengatakan, KCJB bisa beroperasi dengan kecepatan 385 km/jam, namun untuk kenyamanan kereta akan beroperasi dengan kecepatan 350 km/jam. 

Perjalanan dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang mencapai 30 menit. Calon penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke pusat kota Bandung bisa menggunakan KA Feeder yang akan berhenti di Stasiun Cimahi dan Stasiun Bandung. Adapun perjalanan dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung adalah 20 menit. Artinya, Jakarta-Bandung bisa ditempuh dalam kurun waktu 50 menit. 

Kecepatan kereta cepat KCIC, Jakarta-Bandung (KCJB) saat melakukan uji coba, Kamis (22/6/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

4. Resmi Beroperai 1 Oktober 2023, tapi Masih Terkendala Sertifikasi 

Kemenhub mengatakan KCJB bisa beroperasi pada 1 Oktober 2023. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal.

“Fix (1 Oktober), Insya Allah,” ujar Risal saat ditemui di Stasiun Halim KCJB, Rabu (13/9/2023). 

Hal senada juga disampaikan Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati. Dia mengatakan saat ini pihaknya memang merencanakan pengoperasian KCJB pada 1 Oktober.

Namun demikian, Adita mengungkap beberapa hal yang harus dipenuhi oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator.  Dia mengatakan peresmian dan pengoperasian pada 1 Oktober tersebut pun bergantung pada proses sertifikasi dan pengujian yang masih dijalankan hingga saat ini. Nantinya, Kemenhub sebagai regulator juga akan mengeluarkan sertifikasi melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). 

Artinya, KCJB bisa beroperasi pada 1 Oktober dengan catatan proses sertifikasi sudah terpenuhi dan izin operasional telah diberikan. 

5. Harga Tiket Belum Ditetapkan 

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator proyek KCJB belum menentukan secara resmi ihwal tarif tiket dari KCJB. Namun, telah terdapat beberapa usulan harga tiket, khususnya untuk kelas ekonomi premium (premium economy) yang dipatok sebesar Rp250 ribu. 

Selain itu, KCIC juga mengusulkan tarif bundling KCJB sebesar Rp300 ribu, sudah termasuk tarif KCJB serta LRT dan KA Feeder dari Stasiun Padalarang ke Bandung.

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan pihaknya mengusulkan tarif KCJB sebesar Rp250 ribu untuk kelas ekonomi premium. Artinya terdapat selisih Rp50 ribu bila masyarakat memilih untuk membeli tarif bundling. Harga itu tentu akan berbeda dengan business class dan first class dan mengikuti harga pasar (dinamic price).  

Premium economy di Rp250 ribu, artinya bundling tiket dengan LRT, feeder, apakah di Rp300 ribu itu nanti, kalau first class and business class pasti kita menggunakan dinamic pricing kan, karena segmennya berbeda,” ujar Dwiyana saat ditemui di Stasiun Halim KCJB, Rabu (13/9/2023). 

Namun, usulan tarif bundling tentu masih terus didiskusikan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan LRT Jabodebek. 

Melihat Spesifikasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Red Komodo (Infografis/Bloomberg Technoz)

(dov/hps)

No more pages