Logo Bloomberg Technoz

Meski dibantah, sejumlah kode politik lain terus muncul usai pertemuan Ridwan Kamil dan Megawati. PDIP pun dianggap memang butuh sosok Kang Emil untuk menambal kekurangan suara Ganjar di Provinsi Jawa Barat. Padahal, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah pemilih paling banyak di Indonesia.

Ketum Gerindra Prabowo Subianto usai menjamu mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Dok. Instagram/prabowo)

Salah satu kode terbaru adalah pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ridwan Kamil di Kertanegara, Rabu (13/9/2023). Dalam unggahannya di Instagram, Prabowo menampil sejumlah foto kebersamaan dengan mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.

Akan tetapi, Prabowo juga menampilkan sebuah foto saat Ridwan Kamil akan pulang. Foto yang kurang begitu jelas karena sudut pengambilan gambar yang kurang lebar. Namun cukup menampilkan kedua tokoh ini mengatupkan tangan; entah tanda saling menghormati atau tanda pamit.

"Tuang sareng Kang Emil, hatur nuhun kanggo oleh-oleh cilokna. Raos pisan," ujar Prabowo di Instagram.

Sebagai kader Partai Golkar, Ridwan memang seharusnya berada pada gerbong pengusungan Koalisi Indonesia Maju. Koalisi ini berisi Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Bulan Bintang.

Koalisi Indonesia Maju pun sudah menetapkan nama capres yaitu Prabowo Subianto. Mereka tinggal menunggu penetapan cawapres yang selama ini merujuk pada Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menko PMK Muhadjir Effendi. 

Seluruh koalisi memang harus mempercepat keputusannya usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempercepat masa pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024. Setiap koalisi partai politik harus memastikan nama para calonnya sebelum masa pendaftaran berakhir yaitu 10-16 Oktober 2023.

Hingga saat ini, baru Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang sudah menetapkan nama capres dan cawapres. Koalisi yang berisi Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera ini mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar.

(frg)

No more pages