Lalu, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,1%), jasa pendidikan (16,8%), konstruksi (14,2 %), dan jasa keuangan dan asuransi (10,1%). "Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah," jelas Bank Indonesia.
ULN Swasta
Sementara itu, ULN kelompok swasta mencatat kontraksi lanjutan menjadi US$ 193,9 miliar, turun 5,9% year-on-year, lebih dalam dibanding penurunan bulan sebelumnya sebesar 5,8%.
"Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan ULN lembaga keuangan yang mencatat kontraksi hingga 10,5%, lebih dalam dibanding bulan sebelumnya 9,1%," kata BI.
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor industri pengolahan, pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin. Lalu, sektor jasa keuangan dan asuransi, disusul sektor tambang dan penggalian dengan pangsa mencapai 78,1% dari total ULN swasta.
Berita baiknya, ULN swasta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,6% dari total ULN swasta.
"ULN Indonesia pada Juli 2023 tetap terkendali sebagaimana tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto yang turun menjadi 29,2%, dari 29,3% pada bulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,8% dari total ULN," demikian dijelaskan oleh Bank Indonesia.
(rui)