Di pasar derivatif, kontrak NDF rupiah 1 pekan ke depan diperdagangkan lebih rendah di kisaran Rp15.380/US$ pagi ini.
Hari ini Bank Indonesia akan menggelar lelang perdana instrumen moneter baru yang diarahkan untuk memberi dukungan pada kekuatan nilai tukar rupiah. Instrumen baru bernama Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) diperkirakan akan mendapat sambutan hangat dari pasar.
Bank Indonesia diperkirakan menawarkan tingkat imbal hasil SRBI perdana di ksiaran 6,35% hingga 6,55% dalam lelang perdana hari ini, menurut perkiraan analis DBS Duncan Tan seperti dilansir oleh Bloomberg News, Jumat pagi (15/9/2023).
"BI kemungkinan akan menawarkan yield lebih tinggi ketimbang rata-rata untuk menarik modal asing masuk, khususnya di tengah situasi di mana dolar AS semamin kuat dan transaksi berjalan Indonesia telah terjatuh dalam defisit," jelas analis.
Terlebih di tengah kegairahan aksi beli di pasar surat utang negara kemarin dengan penurunan tingkat imbal hasil SUN/INDOGB. Indeks IDMA ditutup hijau setelah delapan hari berturut-turut melemah.
Hari ini pelaku pasar global juga menunggu rilis data ekonomi China pasca negeri panda itu mengeluarkan kebijakan pemangkasan giro wajib minimum sebagai stimulus untuk mendorong perekonomian.
Dari Amerika, setelah rilis data inflasi CPI, pemodal semakin diyakinkan bahwa perekonomian negeri paman sam bisa mendarat mulus terhindar dari resesi di tengah pengetatan moneter agresif oleh Federal Reserve.
-- dengan bantuan M. Julian Fadli.
(rui)