Logo Bloomberg Technoz

WTI kini menghadapi resistensi jangka pendek pada US$90,04 per barel, demikian tulis Dennis Kissler, wakil presiden senior untuk perdagangan di BOK Financial Securities.

Permintaan di AS dan China — dua konsumen teratas minyak — tetap kuat sementara pemimpin OPEC+, Arab Saudi dan Rusia, membatasi pasokan.

Kenaikan harga ini memberikan dorongan bagi perekonomian negara-negara produsen minyak, tetapi juga memunculkan pertanyaan baru tentang apakah harga minyak akan menghambat upaya bank sentral di seluruh dunia untuk menekan inflasi.

Bahan bakar diperdagangkan jauh di atas harga minyak mentah karena permintaan kuat dari pengguna.

Harga:

- WTI untuk pengiriman bulan Oktober naik US$1,64 menjadi ditutup pada US$90,16 per barel di New York.

- Brent untuk pengiriman bulan November naik US$1,82 menjadi ditutup pada US$93,70.

(bbn)

No more pages