Logo Bloomberg Technoz

Singapura Berharap Berkah dari China untuk Tumbuh di 2023

News
13 February 2023 13:36

Ilustrasi Pemandangan di Singapura (Sumber: Lionel Ng/Bloomberg)
Ilustrasi Pemandangan di Singapura (Sumber: Lionel Ng/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta -  Singapura mempertahankan target pertumbuhan ekonomi 2023, meskipun tahun lalu tidak sesuai dengan harapan. Negeri Singa tersebut bisa berharap banyak dari pembukaan ekonomi China, meskipun ada acaman perlambatan permintaan secara global.

Kementerian Perdagangan dan Industri (Ministry of Trade and Industry/MTI) Singapura menargetkan produk domestik bruto diproyeksikan tumbuh 0,5% menjadi 2,5% tahun ini. Peningkatan ini menegaskan estimasi yang tetapkan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada 31 Desember. Pada 2022 pemerintah melaporkan pertumbuhan sebesar 3,6%, dibandingkan dengan 3,8% pada 2021.

Pada kuartal terakhir 2023 yang berakhir Desember, ekonomi Singapura tercatat tumbuh 2,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.  Dibandingan dengan perkiraan pemerintah 2,2% dan median daro Survei Bloomberg 2,3%. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, ekspansi hanya sebesar 0,1% dan lebih lambat dari 0,2% yang terlihat sebelumnya.

Pertumbuhan PDB tahunan Singapura (Sumber: Bloomberg)

Data terpisah dari Enterprise Singapore pada Senin (13/02/2023) menunjukkan perdagangan secara keseluruhan tumbuh 17,7% tahun lalu, pada 2021 tercatat naik 19,7%. Angka ini mempertahankan perkiraan tahun 2023 untuk total perdagangan barang dagangan dan ekspor domestik non-migas tetap datar atau berkontraksi sebanyak 2%.

Meski MTI mengatakan pembukaan kembali China menjadi pertanda baik bagi prospek pertumbuhan ekonomi regional, mereka memperingatkan bahwa ketidakpastian dalam ekonomi global tetap ada.