Agar kelangkaan tak berlanjut, Zulkifli memerintahkan agar minyak tersebut segera didistribusikan, utamanya ke pasar-pasar tradisional di Jawa. Sebab, selama ini Minyakita lebih banyak disalurkan melalui gerai-gerai ritel modern yang akhirnya membuat pengguna minyak goreng kemasan premium beralih.
Walaupun sebagian dari Minyakita temuan Kemendag sudah didistribusikan, harga kebutuhan pokok itu nyatanya masih belum sesuai harapan.
Masih banyak pedagang eceran yang menjual Minyakita dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter. Beberapa di antaranya ada yang menjualnya sepaket dengan produk lain (bundling) atau dijual dengan mekanisme penjualan bersyarat bersama produk yang kurang laku.
Kasan tak menampik bahwa masih banyak pihak yang memanfaatkan Minyakita untuk mencari keuntungan berlebih. Dia menyebut pihaknya masih terus bergerilya bersama dengan Satgas Pangan untuk memberantas penjualan Minyakita dengan harga melampaui HET.
"Kita terus lakukan sidak ke lapangan dan penindakan bersama Satgas Pangan dan juga Dinas Perdagangan di level provinsi hingga kabupaten atau kota. Sudah ada yang ditindak dan proses audit," ujarnya.
Kasan meminta masyarakat untuk segera melaporkannya ke hotline crisis center Kemendag maupun Satgas Pangan. Pembentukan crisis center tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu.
(rez/roy)
