Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terbawa optimisme yang melanda pasar kendati data inflasi Amerika menunjukkan kenaikan. 

Dolar AS yang sempat menguat kini terlihat melandai dan memberi peluang bagi mata uang Asia untuk ramai-ramai bangkit menyusul hijaunya pasar saham dan surat utang.

Nilai tukar rupiah di pasar spot diperdagangkan di kisaran Rp15.356/US$, menguat tipis 14 bps dari posisi penutupan sehari sebelumnya. Indeks valuta emerging market MSCI menguat 0,1%, disusul MSCI EM Stock Index naik 0,5%.

Kenaikan inflasi Amerika menjadi 3,7%, lebih tinggi ketimbang prediksi pasar di 3,6%, ditambah kenaikan inflasi inti secara bulanan, tidak menggoyahkan optimisme pelaku pasar yang masih meyakini September ini Federal Reserve akan menahan bunga acuan.

Sementara probabilitas kenaikan sekali lagi sebesar 25 bps pada November atau Desember, belum bergerak dari hari sebelumnya, mengindikasikan pelaku pasar masih membutuhkan konfirmasi lagi dari data lanjutan Amerika untuk mengukur arah kebijakan bunga acuan the Fed.