Logo Bloomberg Technoz

Jalan tol layang ini pun tercatat sebagai yang paling panjang di Indonesia. Jalan bebas hambatan ini membentang antara junction Cikunir hingga ramp Karawang Barat. Pembangunan tol ini cukup sulit karena posisinya harus melintas lebih tinggi atau overpass di atas sejumlah jembatan penyebrangan orang (JPO) dan simpang susun Tol Japek I atau eksisting.

Pembangunan Jalan Layang MBZ menggunakan Teknologi Sosrobahu yang merupakan hasil karya anak bangsa bernama Tjokorda Raka Sukawati. Teknologi Sosrobahu merupakan suatu teknologi yang sangat diperlukan dalam mengatasi kesulitan membangun kontruksi jalan di atas jalan yang sudah beroperasi dan padat volume kendaraan seperti halnya di jalan tol Japek I. 

Jalan tol MBZ juga menjadi solusi untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang pada lajur kolektor atau eksisting; dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya pada lajur ekspres atau layang. Akan tetapi, jalan tol ini khusus hanya golongan I non-bus dengan kecepatan maksimal berkendara 80 km/jam.

Jalan Tol layang ini juga telah dilengkapi oleh fitur keselamatan berupa emergency U-turn di 8 titik lokasi pada kondisi darurat. Jalan bebas hambatan ini juga memiliki lebih dari 100 CCTV yang memantau secara langsung. Selain itu, jalan tol ini juga dilengkapi dengan fitur keselamatan lainnya yang meliputi Emergency Exit Ramp di 2 lokasi, hingga Emergency Parking Bay di 4 titik lokasi.

PT Jasa Marga sebagai badan usaha jalan tol atau BUJT dan Basarnas juga sudah pernah mencoba dan menyiapkan skema penyelamatan dalam kondisi tersebut di Tol MBZ. Operasi ini menggunakan metode air medivac yang menggunakan helikopter.

Berdasarkan data kontrak, proyek ini memiliki nilai mencapai Rp13,53 triliun. Menurut kejaksaan, para tersangka telah bersekongkol untuk memenangkan perusahaan tertentu dalam proses tender. Tindakan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian negara hingga Rp1,5 triliun.

(frg/ezr)

No more pages