"Putin menerima undangan dengan senang hati dan memperkuat tekadnya untuk selalu meneruskan sejarah dan tradisi persahabatan Rusia-DPRK."
Setelah bertemu Putin, menurut KCNA, Kim berangkat ke tujuan berikutnya, tanpa memberikan indikasi ke mana. Media ini menyebut pertemuan antara Kim dan Putin sebagai "peristiwa yang mengubah era."
Kim di Rusia diketahui juga akan mengunjungi pabrik peralatan sipil dan militer di Komsomolsk-on-Amur dan juga akan menuju ke Vladivostok, menurut pernyataan Putin sebelumnya.
Salah satu fasilitas yang mungkin akan dikunjungi Kim juga adalah pabrik pembuatan pesawat tempur.
Yonhap News dari Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa kemungkinan Kim akan mengunjungi pabrik pesawat Rusia pada hari Jumat. Dia kemudian mungkin beranjak ke Vladivostok pada Sabtu untuk melihat armada Pasifik Rusia dan bertemu dengan pejabat militer, dan kemudian kembali ke Korut pada malam hari.
Sementara itu, KCNA hanya memberi sedikit info tentang kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan kedua pimpinan negara itu.
Jika Putin jadi mengunjungi Pyongyang, itu akan menjadi pertama kalinya ia bertemu dengan Kim di Korut. Dia pernah berkunjung ke sana sekali pada Juli 2000, untuk bertemu dengan Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un, yang saat itu berada di pusat perhatian internasional setelah ia mengadakan pertemuan bersejarah di Pyongyang dengan Presiden Korsel saat itu, Kim Dae-jung.
"Sejarah memberi tahu kita bahwa jarang bagi pemimpin Rusia untuk pergi ke Korut karena biasanya pemimpin Korut yang berkunjung e Rusia," kata Lee Sang-Sook, seorang profesor peneliti yang menguasai isu diplomasi dan politik Korut di Korean Diplomatic Academy, Seoul.
"Kunjungan Rusia ke Pyongyang hanya terjadi ketika Korut dianggap penting secara strategis bagi Rusia, jadi jika Putin pergi ke Pyongyang kali ini, Korut sekarang secara strategis penting bagi Rusia," katanya.
Kunjungan ke fasilitas antariksa tersebut menyoroti beberapa hal yang mungkin ada dalam “wish list” Kim sebagai imbalan atas pasokan senjata ke Rusia.
Pyongyang gagal dua kali tahun ini dalam meluncurkan satelit mata-mata dan mungkin mencari bantuan dari Rusia untuk meluncurkan satelit tersebut ke orbit.
Kim juga mungkin mencari teknologi yang akan membantu hulu ledak senjata nuklir rezimnya bertahan dari panas saat kembali masuk ke atmosfer.
Korut adalah negara yang memiliki salah satu persediaan amunisi terbesar di dunia yang interoperabel dengan sistem era Soviet, yang dibutuhkan oleh Rusia karena stok peluru artileri mereka habis. AS telah mengatakan bahwa pasokan apa pun tidak akan mengubah arah perang dan telah memberi tahu Pyongyang bahwa akan ada konsekuensi atas transfer senjata ini.
“Kami jelas memiliki kekhawatiran tentang setiap hubungan pertahanan yang sedang berkembang antara Korut dan Rusia,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby.
"Tidak ada negara di planet ini, tidak ada yang boleh membantu Putin membunuh warga Ukraina yang tidak bersalah," lanjutnya.
--Dengan asistensi Seyoon Kim dan Shinhye Kang
(bbn)