Rata-rata selisih dalam setahun terakhir adalah US$ 488/ton.
“CPO adalah minyak nabati paling murah saat ini, sehingga investor mau membeli dengan harga sekarang,” kata Paramalingam Supramaniam, Direktur Pelindung Bestari, perusahaan pialang yang berbasis di Kuala Lumpur (Malaysia), seperti diberitakan Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, potensi kenaikan harga CPO masih terbuka. Target kenaikan terdekat ada di MYR 3.831,4/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka ada ruang untuk naik lagi menuju MA-10 di MYR 3.903,3/ton.
Sementara support harga CPO ada di MYR 3.715,17/ton. Support ini sepertinya cukup kuat, sehingga bisa menahan koreksi tidak terlalu dalam.
Namun perlu diperhatikan bahwa sentimen yang melingkupi CPO masih bearish. Ini terlihat dari skor Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 39,14.
Nilai RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset dengan dalam posisi bearish. Dalam situasi seperti ini, investor akan cenderung memilih posisi jual (short).
(aji)