Oleh karena itu kata Presiden Jokowi ada dua hal yang harus dilakukan agar bisa mengejar ketertinggalan tersebut. Pertama, bermitra dengan perusahaan dan pihak asing agar melebarkan pasar.
"Ada sesuatu yang memang harus kita benarkan menurut saya karena kita tidak mau ber-partner. Menurut saya negara lain saling ber-partner sehingga harus terbuka mau ber-partner dengan industri perusahaan-perusahaan mebel dari luar. Nah dari Eropa dari Amerika Entah dari China kita harus terbuka jangan dimiliki sendirilah perusahaan itu," ujar Jokowi.
Sementara hal lainnya adalah soal kebijakan pemerintah soal penggunaan furnitur produksi lokal. Pasalnya saat ini masih banyak penggunaan produk luar.
"Pemerintah terus mendorong agar pasar di dalam negeri ini tidak dikuasai oleh produk-produk mebel dari luar karena kalau kita gabung belanja APBN-APBD maupun BUMN belanja kita di 2023 itu sudah mencapai belanja satu Rp 1.236 triliun belanja bukan hanya mebel," katanya.
"Dan mebel tadi disampaikan Pak Dedi (Ketua Asmindo) kurang lebih 1,1 berarti Rp17 triliun dan banyak diisi oleh furnitur impor sebab itu segera masukkan semua produksi mebel kita ke e-catalogue agar memudahkan," tutupnya.
(ezr)