Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi Inggris Suram, Perusahaan Batasi Rekrutmen Karyawan

News
13 February 2023 11:13

Pekerja melakukan aksi mogok massal di London, Inggris, Rabu (1/2/2023). (Chris Ratcliffe/Bloomberg)
Pekerja melakukan aksi mogok massal di London, Inggris, Rabu (1/2/2023). (Chris Ratcliffe/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Prospek Ekonomi Inggris yang semakin suram membuat banyak perusahaannya berencana untuk membekukan perekrutan karyawan. Laporan yang berbeda menyebutkan, dampak pembekuan tersebut akan mengharuskan perusahaan menggaji karyawan yang dibutuhkan dengan upah yang lebih tinggi. 

Menurut laporan tren bisnis bulanan Binder Dijker Otte (BDO), menyusutnya ekonomi Inggris membuat output turun di bulan kedua. Perusahaan merespons situasi ini dengan mengurangi perekrutan karyawan, kata firma akuntansi Inggris itu.

Terlepas dari prospek yang lemah, Chartered Institute of Personality and Development (CIPD) menemukan bahwa rata-rata perusahaan di Inggris berencana untuk menaikkan upah karyawan sebesar 5%. Kenaikan ini menjadi yang tertinggi sejak pencatatan tahun 2012.

CIPD mengatakan lebih dari separuh perusahaan berniat untuk memulihkan pendapatan dengan menaikkan harga daripada melakukan penghematan. Pengamatan ini tampaknya akan membuat para penentu tarif di Bank of England (BoE) waspada.

"Dua belas bulan yang lalu justru sebaliknya, pasar tenaga kerja yang ketat akan menyebabkan harga yang lebih tinggi untuk barang dan jasa. Namun, lowongan pekerjaan hingga saat ini masih sulit untuk terisi," kata CIPD dalam sebuah laporan pada Senin (13/02/2023).