Logo Bloomberg Technoz

Ekspor RI Diramal Anjlok 22%, Tapi Neraca Dagang Surplus 40 Bulan

Hidayat Setiaji
14 September 2023 12:40

Pelabuhan Tanjung Priok (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)
Pelabuhan Tanjung Priok (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekspor-impor Indonesia pada Agustus diperkirakan kian terpuruk. Namun neraca perdagangan sepertinya masih surplus.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Agustus pada 15 September esok hari. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan angka median proyeksi pertumbuhan ekspor di -22,6% year-on-year (yoy). Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi (tumbuh negatif) 18,03% yoy.

Jika terwujud, maka ekspor akan mengalami pertumbuhan terendah sejak April atau 4 bulan terakhir.

Pertumbuhan Ekspor Indonesia (Sumber: BPS, Bloomberg)

Koreksi harga komoditas andalan ekspor Indonesia tidak ayal menjadi penyebab kejatuhan tersebut. Misalnya minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).

Rata-rata harga CPO di Bursa Malaysia sepanjang bulan lalu adalah MYR 3.855,27/ton. Turun 2,69% dibandingkan rerata bulan sebelumnya dan 8,96% dari Agustus 2022.

Harga CPO (Sumber: Bloomberg)