Logo Bloomberg Technoz

Desa ini terletak di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Sejak lama dikenal sebagai desa yang mayoritas penduduknya merupakan pengrajin dan penenun kain tenun. Keterampilan ini nyatanya diwariskan secara turun temurun dan terus berlanjut hingga saat ini. Sehingga menjadikannya sebagai ikon tenun lokal.

Dengan populasi sekitar 60 pengrajin dan 1.500 tenaga kerja, Desa Wedani memiliki kapasitas produksi yang signifikan. Sehingga setiap pengrajin mampu menghasilkan sekitar 200 lembar kain tenun. Hasil kain tenun ini kemudian diolah menjadi berbagai produk seperti sarung tenun, tas, dan pakaian.

Berkat kerja keras dan kerjasama yang baik, hasil tenun dari Desa Wedani berhasil diekspor ke berbagai negara seperti Dubai, Jeddah, Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, dan Ethiopia. Terutama di Afrika, kain tenun Wedani diminati karena memiliki corak yang serupa dengan budaya lokal mereka.

Keberhasilan ekspor Desa Wedani menjadi peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Kolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Pemerintah Kabupaten, dan asosiasi UMKM diarahkan untuk menjadikan Desa Wedani sebagai desa devisa. Desa ini memenuhi kriteria dengan memiliki satu produk unggulan dalam satu wilayah, mayoritas penduduknya adalah penenun, dan memiliki potensi ekspor yang tinggi.

Pada bulan November 2021, Desa Wedani secara resmi dinyatakan sebagai Desa Devisa, sebuah prestasi yang membanggakan. Pendampingan terus berlanjut dengan serangkaian langkah, seperti mempertemukan dengan pembeli dari luar negeri, memasarkan produk melalui platform digital seperti alibaba.com, asistensi dalam pembukuan oleh Pusat Kebijakan dan Analisis Pajak STAN, mendapatkan pembiayaan dari LPEI, pemahaman tentang prosedur ekspor, dan pembentukan koperasi yang dinamakan Giri Nata.

"Kami melakukan pendampingan bersama-sama pada 2021. Dulu belum koperasi, dan seakrang jadi koperasi, kenapa dibentuk koperasi? karena kalau mau ekspor sendiri, berarti harus ada yang di ekspor tidak mungkin pengrajin yang ekspor, harus ada kelompok usaha. Dimana nanti kelompok usaha dapat modal kerja,harus ada laporan keuangan. Kita kolaborasi degan STAN dampingi menyusun Laporan Keuangan," sambungnya. 

Langkah-langkah ini memberikan dorongan besar bagi Desa Wedani untuk terus berkembang sebagai pusat produksi kain tenun yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan menjadikan mereka contoh sukses dalam pemberdayaan UMKM lokal.

(prc/ezr)

No more pages