“Kami sudah ready dan sudah beroperasi. Kami memiliki panjang 1.600 meter termasuk punya Freeport 600 meter. Rencananya akan bangun LEG [liquid ethylene gas] terminal karena gas alam di Jawa Timur —terutama Madura— akan berkurang sehingga Jatim perlu gas murah itu dari LEG. Kami persiapkan untuk green baik domestik maupun impor karena investasinya tinggi. Tahun ini kami mulai reklamasi sekitar 40 hektare,” ucapnya.
Bambang mencontohkan salah satu pelanggan JIIPE yang dahulu memiliki pabrik di Sidoarjo dapat mendatangkan kapal 25.000 ton, kini bisa mendatangi kapal Panamax 60.000 ton dengan kecepatan bongkar sebelumnya hanya 5.000 ton, kini menjadi 17.000 ton. Untuk jarak tempuh, dahulu 60 km kini hanya 4 km.
“Jadi ini turun semua logistics cost-nya,” ujarnya.
JIIPE, lanjut Bambang, merupakan perusahaan patungan antara AKR Group dan PT Pelindo III dengan porsi kepemilikan masing-masing 50%. JIIPE diklaim dapat menurunkan biaya logistik karena terintegrasi antara pelabuhan dan kawasan industri.
“Logistics cost sekitar 24%, tetapi kami bisa menurunkan di bawah 15% . Karena kecepatan bongkar kapal yang lebih besar, jarak yang tempuh yang di dalam lokasi 3—4 km. Itu satu hal yang menguntungkan bagi tenant kami,” katanya.
(mfd/wdh)