Logo Bloomberg Technoz

Karyawan Pilih Hybrid Working, Tarif Sewa Kantor Makin Murah

Ruisa Khoiriyah
14 September 2023 13:50

Ilustasi gedung perkantoran di kawasan Jenderal Sudirman, Selasa (21/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ilustasi gedung perkantoran di kawasan Jenderal Sudirman, Selasa (21/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bisnis perkantoran di Jakarta dan sekitarnya masih belum pulih sepenuhnya meski pandemi Covid-19 telah angkat kaki dan mendorong banyak pemilik usaha memanggil lagi para pekerja untuk rutin bekerja dari kantor.

Tren bekerja dari rumah alias work from home (WFH) yang diadaptasi selama kebijakan social distancing diterapkan semasa pandemi, pada akhirnya melahirkan gaya bekerja baru yang diterapkan oleh banyak perusahaan melalui kebijakan hybrid working.

Tren baru itu memengaruhi keputusan perusahaan dalam menentukan kebutuhan luas kantor yang sesuai. Banyak perusahaan yang tidak lagi memburu ruangan kantor yang luas kendati para pekerja telah dipanggil kembali ke kantor.

Hybrid working di tengah pasokan ruangan kantor yang masih oversupply, menyeret turun tarif sewa gedung perkantoran hingga 20% dibandingkan era sebelum pandemi merebak.

"Sejak akhir 2022 PPKM dicabut dan status endemi mulai Juni lalu, tanda-tanda back to office itu sudah sangat tinggi dengan kecenderungan perusahaan lokal, BUMN, lebih senang bekerja tatap muka. Cuma memang banyak perusahaan, terutama asing yang menerapkan hybrid working. Efeknya, kebutuhan ruang kantor tidak lagi sebesar dulu meski kantor sudah kembali ramai," kata Bagus Adikusumo, Senior Director of Office Services Department dari Colliers, perusahaan konsultan properti, dalam perbincangan dengan Bloomberg Technoz, beberapa waktu lalu.