Anggota Partai Republik di Senat juga belum sepenuhnya setuju dengan pemakzulan ini.
Penyelidikan ini menandai ketiga kalinya sejak tahun 2019 DPR AS bergerak menuju pemakzulan seorang presiden.
Sepanjang sejarah, ada tiga presiden yang pernah dimakzulkan, yaitu Trump, Bill Clinton, dan Andrew Johnson.
Inilah yang diketahui sejauh ini tentang upaya pemakzulan Biden:
Apa yang sebenarnya terjadi?
Partai Republik menuduh Hunter Biden, putra Biden, mencari keuntungan dari nama keluarganya dan bahwa Joe Biden secara langsung berhubungan dengan klien internasional putranya ketika ia menjabat sebagai wakil presiden. Demokrat mengatakan tidak ada bukti bahwa Biden mengambil tindakan apa pun untuk memengaruhi bisnis Hunter atau mendapat keuntungan finansial dari urusan putranya.
Para Republikan juga mempertanyakan mengapa tiga anggota keluarga Biden menghasilkan jutaan dari entitas China. Demokrat mengatakan tidak ada bukti bahwa transaksi-transaksi tersebut, yang diungkapkan pada tahun 2020, adalah tindakan yang salah dan tidak melibatkan sang presiden.
Siapa yang bertanggung jawab untuk pemakzulan ini?
Ketua Komite Pengawasan DPR AS, James Comer, yang telah meluncurkan sejumlah penyelidikan tahun ini, memimpin penyelidikan ini. Ketua Komite Hukum DPR, Jim Jordan, salah satu pembela Trump yang paling vokal di Capitol Hill selama dua pemakzulan Trump, akan bekerja sama dengan Comer, begitu juga Ketua Komite Keuangan, Jason Smith.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Jika Partai Republik menentukan bahwa ada bukti yang membenarkan pemakzulan, Komite Hukum akan mendengar kesaksian saksi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Komite tersebut akan membutuhkan mayoritas untuk membawa pemakzulan untuk dibahas, yang kemudian akan berakhir ke pemungutan suara oleh seluruh anggota DPR.
Jika Biden dimakzulkan, Senat yang dikuasai oleh Demokrat akan diwajibkan untuk mengadakan pengadilan dan pemungutan suara tentang apakah ia bersalah melakukan kejahatan berat dan pelanggaran kecil. Hal ini hampir pasti akan gagal.
Apakah ada efek domino ke pemilu 2024?
Penyelidikan ini memberikan amunisi bagi Partai Republik melawan Biden ketika Trump, yang menjadi kandidat utama mereka untuk pemilihan 2024, menghadapi empat kasus pidana terpisah.
Namun, Partai Republik hanya memiliki mayoritas 10 kursi di DPR. Sementara di Senat, Demokrat memiliki mayoritas 51-49, tetapi Republik berharap dapat merebut kursi di tujuh negara bagian yang kompetitif.
Para senator Partai Republik mengatakan bahwa partai mereka lebih baik fokus pada ekonomi dan pekerjaan di bawah pemerintahan Biden, bukan pada upaya pemakzulan yang tidak mungkin menghasilkan vonis bersalah.
(bbn)
