Indeks dolar AS sempat melesat ke 104,93 dan kini mulai kalem lagi ke kisaran lebih rendah.
Inflasi inti Agustus yang masih mencetak kenaikan 0,3% month-to-month, lebih tinggi ketimbang prediksi 0,2%, menjadi kekecewaan bagi pelaku pasar yang sempat berharap akan terjadi kenaikan hanya sebesar 0,2% dalam beberapa bulan terakhir.
Data inflasi yang lebih tinggi ketimbang prediksi pasar akan menguatkan skenario kenaikan lebih lanjut bunga Federal Reserve di sisa tahun ini.
Sebagai catatan, kenaikan inflasi inti AS bergerak lebih cepat ketimbang perkiraan dan menjadi kenaikan pertama dalam enam bulan terakhir.
Data inflasi AS yang lebih tinggi ketimbang perkiraan pasar ini akan memicu tekanan lebih lanjut bagi nilai tukar rupiah esok. Outlook bunga acuan global belum akan memperlihatkan penurunan, setidaknya dalam waktu yang lebih lama, lebih lama ketimbang prediksi semula.
(rui)