Tentu saja akan ada pengecualian yang membuat investor mendapatkan keuntungan saham, namun sejujurnya, pasar IPO sangat sulit bagi semua perusahaan pasca ledakan transaksi yang dipicu oleh pandemi dan membuat aktivitas terhenti secara tiba-tiba.
Jika ditarik lebih jauh, daftar kegagalan yang disampaikan oleh CEO SoftBank Masayoshi Son teramat panjang. Kerugian yang dihasilkan begitu besar sehingga banyak investor kan memperhatikan bagaimana perusahaan menangani penjualan Arm Holdings minggu ini, kegiatan penjualan saham dengan nilai terbesar tahun 2023.
Kerugian ini menunjukkan risiko investasi pada sebagian besar perusahaan teknologi masih berada di tahap akhir. Meskipun SoftBank membeli saham mayoritas dengan valuasi yang jauh lebih rendah, harga yang harus dibayar oleh para pemegang saham publik justru sangat tinggi.
Pihak SoftBank menolak berkomentar atas tulisan ini.
Arm akan menjual sebanyak US$4,87 miliar dalam penawaran umum perdana pada Rabu pekan depan. Informasi yang dihimpun harga IPO ditetapkan pada batas tertinggi, atau lebih mahal lagi. Arm diperkirakan memiliki nilai perusahaan US$54,5 miliar.
Dengan valuasi tersebut akan memberikan keuntungan 70% bagi SoftBank sejak mengakuisisi Arm secara privat tujuh tahun lalu. Estimasi yang mungkin memberi keuntungan untuk Son, setelah serangkaian investasi buruk yang membebani Vision Fund dengan kerugian US$30 miliar tahun lalu.
Bagi investor publik, penting untuk mengetahui adalah bagaimana Arm melakukan perdagangan. Perlu juga memahami arah pasar dalam menghargai potensi Arm sebagai lokomotif atas gelombang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), seperti hal yang dicapai oleh Nvidia Corp.
Nvidia—sebagai produsen cip—merupakan pelanggan terbesar Arm, sebuah perusahaan perancang cip. Nvidia mengalami peningkatan valuasi perusahaan tiga kali lipat sebesar US$756 miliar.
Arm dalam roadshow kepada investor, perusahaan ini menyampaikan ekspektasi pertumbuhan pendapatan sebesar 11% pada tahun fiskal ini. Target pada fiskal 2025 juga akan naik 20% dengan dorongan teknologi AI, juga dan permintaan cip yang menggerakkan data center.
SoftBank berencana untuk menjual hanya 9% saham Arm — termasuk bergabungnya para pelanggan Arm sebagai pembeli strategis, seperti Apple Inc. dan Nvidia. Kesepakatan ini digambarkan Josef Schuster, founder dan CEOIPOX Schuster, sebagai komitmen kuat kepada “pemasok”.
Bagi SoftBank, Arm akan menandai penjualan saham pertamanya yang cukup besar di pasar publik. Pada tahun 2021, modal ventura global dan ekuitas swasta yang menghitung SoftBank dan afiliasinya sebagai investor melihat total valuasi terhitung US$335 miliar, menurut data PitchBook. Valuasi yang naik lebih dari tiga kali lipat dari tahun 2019.
(bbn)