“Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ya, kita berharap dalam kurun waktu hingga beberapa minggu ini bisa dipenuhi oleh KCIC,” lanjutnya.
Operasional Terbatas
Sementara ketika ditanya ihwal rencana pemberian izin operasional, Adita mengatakan akan diberikan ketika semua hal telah siap untuk beroperasi. Untuk mendapatkan itu, terdapat proses sertifikasi yang masih harus dilakukan. Proses sertifikasi tersebut pun akan diberikan tergantung pada KCIC, sebab, kata dia, hal ini akan berkaitan dengan sarana dan prasarana.
“Tergantung dari pihak KCIC sendiri, kaitannya dengan sarana, prasarana, itu nanti kan sertifikasinya ada list-nya, tentu nanti kita harus cek, semua sudah memenuhi apa belum,” terangnya.
Artinya, KCJB bisa beroperasi pada 1 Oktober dengan catatan proses sertifikasi sudah terpenuhi dan izin operasional telah diberikan. Namun bila KCJB tetap beroperasi pada 1 Oktober, Adita mengatakan, seluruh rangkaian kereta (trainset) mungkin tidak akan dioperasikan sepenuhnya, melainkan secara bertahap.
Adita mengatakan jumlah trainset yang dioperasikan pada awal operasi masih menjadi pembahasan antara pihak terkait, namun dia memastikan seluruh trainset telah diuji.
“Ini masih dalam pembicaraan tetapi yang sudah diuji, semua trainset sudah diuji. Jadi semua trainset sekarang terus bolak balik Jakarta-Tegalluar, itu semua sudah diujicobakan. Tapi pas operasional akan berapa, itu tentu keputusan bersama,” ujarnya.
Terakhir, pihaknya juga terus mengembangkan akses ke stasiun-stasiun di KCJB. Saat ini, Stasiun Halim sudah terintegrasi dengan LRT Jabodebek. Nantinya, Stasiun Halim di LRT Jabodebek akan melayani naik-turun penumpang ketika KCJB beroperasi.
Masyarakat juga bisa mengakses stasiun tersebut melalui jalan DI Panjaitan. Sementara untuk Stasiun Padalarang terdapat KA Feeder dan KA Lokal yang beroperasi dari Padalarang ke Bandung.
“Kalau Tegalluar memang saat ini masih terus kita sempurnakan integrasinya dan aksesnya. Jadi semua paralel kita kejar,” tutupnya.
(dov/ain)