Agensi yang masih dimiliki oleh keluarga yang namanya lebih dikenal dibanding para artisnya, baru-baru ini mengakui bahwa mereka gagal menghentikan kasus pelecehan seksual yang berulang kali dilakukan Johnny Kitagawa. Kamis lalu, Julie Keiko Fujishima, keponakan Kitagawa, mengundurkan diri sebagai presiden namun mengatakan bahwa dia akan tetap menjadi direktur untuk mengorganisir bantuan bagi korban. Dia menunjuk seniman veteran Johnny's, Noriyuki Higashiyama, sebagai penggantinya.
Suntory tidak akan memperbarui kontraknya dengan penyanyi Hokuto Matsumura untuk mempromosikan bir alternatif All-Free. Kecuali ada langkah-langkah kongkrit untuk mengganti kerugian para korban.
“Langkah-langkah yang memadai diambil untuk mengganti korban dan mencegah kejadian serupa," kata juru bicara pada hari Selasa.
Juru bicara Kirin juga mengatakan perusahaan tidak akan menandatangani kontrak lebih lanjut sampai agensi mengambil sikap. “Melakukan tata kelola dan mengambil sikap yang jelas terhadap hak asasi manusia,” ujarnya.
Profesor asosiasi periklanan dan pemasaran di Universitas J.F Oberlin, Mamoru Nishiyama mengatakan meskipun tuduhan pelecehan seksual telah terjadi di agensi tersebut selama bertahun-tahun, pernyataan resmi dan pengunduran diri Fujishima mendorong perusahaan-perusahaan untuk bertindak. Dia menambahkan bahwa banyak orang akan merasa tidak puas dengan sejauh mana reformasi yang diumumkan oleh perusahaan sejauh ini.
“Johnny’s bahkan belum mengganti nama mereka,” katanya.
“Jika perusahaan tidak dapat menunjukkan perubahan struktural akan sulit bagi perusahaan untuk menggunakan artis-artisnya,” tambahnya.
Nissan mengatakan minggu ini bahwa mereka akan menunda pembuatan materi promosi baru yang menampilkan bintang-bintang Johnny's. Perusahaan bir terbesar di negara ini, Asahi Group Holdings Ltd., minggu lalu mengumumkan rencananya untuk mengakhiri hubungannya dengan agensi ketika kontraknya berakhir. JAL juga mengatakan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan Johnny's sampai mereka telah memeriksa upaya perusahaan untuk membantu korban dan mencegah kejadian serupa.
McDonald's Japan, yang menampilkan Takuya Kimura, salah satu bintang Johnny's yang paling abadi, dalam iklannya, juga mengatakan bahwa mereka tidak akan memperbarui kontrak dengan agensi.
Tokio Marine & Nichido Fire Insurance, anak perusahaan Tokio Marine Holdings, menghapus gambar anggota Arashi, Masaki Aiba, dari situs webnya pada hari Jumat. Perusahaan asuransi tersebut telah memutuskan untuk tidak memperbarui kontraknya dengan agensi dan sedang mempertimbangkan pembatalan kontrak saat ini, kata juru bicara.
Meskipun yang mempromosikan produk adalah para artis, bukan eksekutif perusahaan, agensi biasanya mengelola kontrak-kontrak tersebut dan mendapatkan bagian dari pendapatan. Jika tugas sebuah agensi bakat adalah membuat bintang terkenal dan kaya, kepergian pengiklan dapat mendorong Johnny's untuk mengambil tindakan yang lebih drastis.
Ini juga bisa membuat beberapa penggemar setia merasa tersingkir, yang melihatnya sebagai hukuman yang tidak adil bagi para bintang, kata Hidehiko Kataoka, penasihat pemasaran dan PR independen. Setidaknya satu perusahaan, jaringan sandwich MOS Food Services Inc., mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan dengan iklan yang sudah direncanakan yang menampilkan bintang-bintang Johnny's.
Sebelum kematiannya pada tahun 2019, Kitagawa membawa band-band seperti SMAP, Arashi, dan Sexy Zone menjadi terkenal di pasar musik rekaman terbesar kedua di dunia dan di luar negeri. Dia mengendalikan akses ke bintang-bintang agensi tersebut dengan ketat, yang mungkin telah menghalangi penyelidikan yang mendalam terhadap penyalahgunaannya oleh media dan perusahaan periklanan di negara ini.
Majalah berita mingguan Shukan Bunshun menulis sebuah artikel tentang penyalahgunaan Kitagawa pada akhir tahun 1990-an, tetapi sang pemogul tidak pernah diadili. Sebuah dokumenter yang disiarkan oleh BBC pada Maret tahun ini membantu mendorong beberapa korban untuk berbicara tentang pengalaman mereka, akhirnya memaksa Johnny's untuk menunjuk panel luar untuk menyelidiki skandal tersebut.
-- Dengan asistensi dari Nao Sano, Yuki Furukawa, Mayumi Negishi and Momoka Yokoyama.
(bbn)
