Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2022, jumlah pelanggan XL Axiata tercatat memiliki 57,48 juta pelanggan, Sementara Smartfren memiliki 36 juta pelanggan.
No | Perusahaan Operator Telekomunikasi | Jumlah Pelanggan |
1 | Telkom Indonesia/Telkomsel | 156,8 juta |
2 | Indosat Ooredoo Hutchison/Indosat/3 | 102,2 juta |
3 | XL Axiata/Smartfren/Axis | 93,48 |
Sumber: Laporan Keuangan Tahunan 2022
Dengan mencermati pesaingnya, entitas ini akan menjadi perusahaan telekomunikasi seluler terbesar ketiga di Indonesia, menandingi unggulan nomor dua, Indosat Ooredoo Hutchison dengan jumlah pelanggan 102,2 juta.
Pada Selasa kemarin, Menteri Kominfo (Menkominfo) Budi Arie Setiadi juga mengkonfirmasi kabar pertemuan bersama antar kedua pihak Smartfren dan XL Axiata.
Menurutnya, rencana merger keduanya tetap berdasarkan Bussiness to Bussines (B2B), yang ditujukan untuk efisiensi persaingan pasar telekomunikasi di dalam negeri.
Apabila keduanya efektif merger, dan mencermati perhitungan di atas kertas, entitas ini akan mempunyai skala dan juga kekuatan finansial yang mumpuni untuk bersaing secara lebih efektif kedepannya.
XL Axiata dan Smartfren memiliki infrastruktur yang saling melengkapi. Adapun infrastruktur jaringan yang dimiliki mencapai 146.023 unit tower BTS, sementara Smartfren mempunyai sejumlah 43.537 unit BTS 4G.
Menariknya, berdasarkan riset Indra Cahya dari Macquarie, entitas perusahaan hasil merger diprediksi akan memiliki pangsa pasar potensial mencapai 26% secara nasional.
Selain itu, Indra menyebut, XL Axiata dan Smartfren akan memiliki spektrum frekuensi terlengkap dan efektif saling melengkapi satu sama lain.
Smartfren memiliki frekuensi 850 Mhz dan 2.300 Mhz, sedangkan XL Axiata 900 Mhz, 1.800 Mhz dan 2.100 Mhz. XL juga sudah menggenggam sertifikat operasional untuk menerapkan 5G jaringan di Indonesia sejak Agustus 2018.
Selain jumlah pelanggan, dan infrastruktur, kekuatan selanjutnya akan muncul dari fundamental perusahaan. Dengan total asetnya akan menjadi Rp129,6 triliun per semester I-2023. Dengan nilai ini, entitas hasil merger bisa saja berhasil mengungguli sektoral penyedia jasa telekomunikasi lainnya seperti Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) dengan nilai aset Rp109,8 triliun. Sementara Telkom Indonesia (TLKM) nyaman di posisi tertinggi dengan nilai aset Rp290,47 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg pada laman jumlah pemegang saham, Axiata Investments Singapore Ltd. saat ini memiliki 66,25% saham dan kendali atas XL Axiata, sebuah perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Axiata Group Bhd.
Sementara Smartfren Telecom, sebagai salah satu kelompok usaha Sinar Mas Group dengan jumlah total kepemilikan saham mencapai 61,52%. Secara masing-masing pemegang saham Smartfren digenggam oleh Global Nusa Data sejumlah 23,79%, Wahana Inti Nusantara sebanyak 14,52%, kemudian terdapat nama Dian Swastatika Sentosa (DSSA) 13,41% dan Bali Media Telekomunikasi 9,81%.
(fad/aji)