“Iya, awal Oktober, tapi jangan dipikir nanti saya mengejar-ngejar, yang menentukan tetap dari manajemen kereta cepat berdasarkan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan,” ujarnya.
Sementara untuk tarif, Jokowi mengatakan, akan ditetapkan oleh manajemen KCJB. Namun, dirinya menegaskan bahwa pemerintah tidak memberikan subsidi.
Nyaman dan pada kecepatan tadi 350 tidak terasa sama sekali baik saat duduk maupun saat saya berjalan,
Presiden Jokowi
“Tidak ada subsidi. Itu dia semuanya kan ada kalkulasinya, semuanya ada hitungannya. Tapi apapun yang paling penting kita ingin mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi massal, baik itu kereta cepat, MRT, LRT,” ujarnya.
Sebelum operasional, masyarakat pun bisa melakukan uji coba secara gratis. Namun, Jokowi belum menjelaskan lebih lengkap ihwal rencana tersebut.
Jokowi berharap masyarakat bisa mulai menggunakan KCJB setelah peresmian pada bulan Oktober. Hal ini seiring dengan upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.
Nantinya, diharapkan polusi dan kemacetan bisa berkurang. Sebab, Jokowi menyampaikan, Indonesia kehilangan Rp100 triliun setiap tahun akibat kemacetan di Jabodetabek dan Bandung.
(dov/ain)
