Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Pertahanan Prancis mengecam film Black Panther: Wakanda Forever. Menurutnya, film tersebut bisa memancing gambaran yang salah terhadap prajurit Prancis yang ditempatkan di Afrika.

“Saya mengecam penggambaran palsu dan menipu terhadap kehadiran angkatan bersenjata kami,” tegas Menteri Pertahahan Prancis Sebastien Lecornu dalam sebuah cuitan di Twitter, sebagaimana diwartakan Bloomberg News. Cuitan itu menanggapi potongan film Wakanda Forever yang diunggah seorang wartawan. 

Pejabat di Kementerian Pertahanan Prancis menyebut unggahan itu adalah pandangan pribadi sang menteri. Prancis belum berencana untuk menarik pasukan mereka. 

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan kepada Bloomberg melalui sambungan telepon bahwa adalah tugas dari menteri untuk membela negara kala terjadi kesalahan konsepsi. Perwakilan media di Walt Disney Co tidak segera menjawab telepon dan membalas surat elektronik ketika dimintai pendapat.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berkomitmen untuk meningkatkan dukungan militer Prancis untuk keamanan di Afrika. Meski baru-baru ini pasukan di Operasi Barkhane telah meninggalkan Mali karena junta berkuasa lebih memilih Wagner Group dari Rusia.

Prancis tengah berupaya meredam pengaruh Rusia di Afrika, termasuk menyalahkan Rusia di balik krisis pangan yang terjadi saat ini.

Pasukan Prancis memasuki Mali pada 2013 untuk membantu menghentikan milisi yang terkait dengan Al-Qaeda memasuki ibu kota Bamako. Pasukan itu bertahan cukup lama karena pertempuran melebar hingga ke wilayah Sahel di dekat perbatasan.

“Saya memikirkan 58 prajurit Prancis yang gugur mempertahankan Mali dari kelompok teroris,” cuit Lecornu.

Wakanda Forever adalah salah satu film teranyar di Marvel Cinematic Universe. Film ini adalah sekuel dari Black Panther yang dirilis pada 2018, yang menjadi momentum baru bagi Disney karena hampir seluruh pemerannya berkulit hitam.

Wakanda Forever sudah meraup hampir US$ 1,4 miliar (Rp 21,19 triliun) di seluruh dunia, menampik anggapan bahwa film laga dengan pemeran kulit berwarna tidak diminati di banyak negara.

(bbn)

No more pages