Sektor properti menyumbang 40-45% dari permintaan baja di negara tersebut.
Ia menambahkan konstruksi properti baru telah turun sebesar seperempat dalam tujuh bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu.
Yongan Futures Co. dalam sebuah catatan juga mengatakan jika permintaan melambat selama musim konstruksi saat ini maka harga bijih besi akan terdampak.
Investor akan memantau data terbaru tentang harga properti China untuk bulan Agustus, yang akan dirilis Jumat ini, yang akan memberikan petunjuk tentang kekuatan sektor tersebut.
Bahan pembuat baja ini turun 1% menjadi US$117,90 per ton di Singapura pada pukul 11:45 pagi waktu setempat. Futures bijih besi di Dalian turun 1,2%, sementara hot-rolled coil juga mengalami penurunan di Shanghai.
Harga tembaga turun 0,4% menjadi $8.362,50 per ton di London Metal Exchange, dengan harga logam industri lainnya bervariasi menjelang rilis data inflasi AS untuk Agustus, yang diperkirakan akan memberikan petunjuk tentang jalur suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve ke depannya.
—Dengan asistensi Winnie Zhu.
(bbn)