Logo Bloomberg Technoz

iPhone 15 Dorong Penjualan, Meski Apple Perlu Atasi 'Efek' China

Whery Enggo Prayogi
13 September 2023 12:40

Bentuk iPhone 15 terbaru (Dok: Bloomberg)
Bentuk iPhone 15 terbaru (Dok: Bloomberg)

Bloomberg, Rilisan perdana perangkat smartphone terbaru Apple akan menjadi cara perusahaan meningkatkan penjualan, dimana salah satu strateginya adalah meningkatkan harga iPhone 15 model premium sekitar US$100. Meski demikian Apple masih harus menghadapi sejumlah tantangan, termasuk efek kebijakan pemerintah China.

Apple masih mengalami tekanan, terbukti dengan turunnya harga saham dalam sepekan sekitar 6%. Dalam catatan perdagangan sepekan terakhir, AAPL diperdagangkan pada kisaran US$174,8 hingga US$188 per saham. Pada periode yang sama terjadi koreksi sekitar 12,09 poin atau sekitar 6,42%.

Valuasi Apple pada posisi terakhir juga tercatat US$2.756 triliun (Rp42.260 triliun). Jika mengacu pada pencapaian tahun lalu, valuasi perusahaan telah turun drastis sekitar US$752 triliun. Sebagai catatan, jelang perilisan iPhone 15 pekan lalu, valuasi Apple juga telah kehilangan US$190 miliar.

Sejumlah analis,  termasuk JPMorgan Chase & Co. — telah mempertimbangkan terjadinya koreksi atas valuasi dan saham Apple. Posisinya saat ini telah ada di batas tertinggi.   Analis yang dipimpin oleh Samik Chatterjee memangkas target harga Apple i menjadi US$230 dari sebelumnya US$235 per saham, dalam catatannya awal pekan September.

Dalam laporan Bloomberg News, investor memilih menjual saham di tengah kondisi China saat ini, termasuk ancaman krisis yang dipicu oleh industri properti. Apple diketahui adalah ekuitas terbesar dalam perhitungan utama pasar Amerika Serikat (AS). 

Bentuk iPhone 15 terbaru (Dok: Apple Inc.)