Bloomberg Technoz, Jakarta - David Solomon, CEO Goldman Sachs Group Inc, mengaku seharusnya dia percaya dengan intuisinya dan lebih cepat mengeksekusi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap para karyawan. Dalam pertemuan privat dengan sekitar 400 mitra, Solomon mengungkapkan dirinya terlalu lambat dalam mengurangi jumlah pegawai, bahkan saat sinyal perlambatan sudah terlihat pada kuartal II tahun lalu.

Mengutip Bloomberg News, Financial Times melaporkan bahwa Solomon menyebut semestinya PHK tidak akan terlalu drastis jika Goldman Sachs merespons lebih awal. Bulan lalu, Goldman Sachs memulai program PHK terhadap 3.200 karyawan atau 6,5% dari total pegawai. Ini menjadi salah satu PHK terbesar dalam sejarah perusahaan.

Langkah ini dilakukan setelah terlihat bahwa terjadi pembengkakan biaya yang melebihi perkiraan. Itu terjadi di tengah anjloknya pendapatan dan laba. Oleh karena itu, para analis memperkirakan akan terjadi PHK lanjutan atau langkah penghematan lain.

Dalam pertemuan dengan para mitra tersebut, Solomon juga menyoroti soal kekuatan Goldman Sachs dalam aspek trading dan investment banking. 

Seorang perwakilan Goldman Sachs mengungkapkan kepada FT bahwa tidak biasanya Solomon menyebut soal PHK di hadapan para mitra.