Masih dari China, smartphone Huawei juga baru saja dirilis. Berbagai pihak menyebut smartphone terbaru produsen asal China tersebut menjadi rival baru iPhone 15. Huawei mendapat sentimen baik di tengah larangan penggunaan iPhone. Kedua katalis ini membuat pandangan bisnis Apple di China tidak sepenuhnya cerah.
Publik China juga tengah menyuarakan kampanye anti-Apple, seperti dilaporkan Bloomberg News. . Komentar menunjukkan narasi anti-Apple atas sebuah unggahan video pada hari Rabu yang mempertontonkan pejalan kaki yang ramai di sekitar toko ritel Apple di Guangzhou, China.
Publik China menyatakan bahwa mereka tidak akan “pernah membeli smartphone Apple" dan “bangga membeli Huawei.”
Tulisan pada postingan lain menyatakan, “Mengapa kita tidak bisa melarang penjualan Apple sementara orang Amerika telah melarang Huawei?”
“Selama pencari kerja menggunakan ponsel Apple, saya tidak akan mempekerjakan mereka.” Mark Gurman, penulis kolom Bloomberg, mengamati terdapat sentimen anti-Apple menyebar di media sosial China.
Prediksi peningkatan harga saham Apple yang sebelumnya digaungkan tidak terasa di awal perilisan iPhone 15. Padahal sejumlah fitur baru hadir pada iPhone 15.
iPhone yang terakhir kali rilis diketahui dibanderol mulai dari US$999 untuk iPhone 14 Pro, dan US$1.099 iPhone 14 Pro Max, meski pada kapasitas paling besar dijual lebih mahal sekitar US$ 1.599. Kenaikan harga telah dikonfirmasi oleh perusahaan, dimana sebelumnya Emily Bary dalam tulisannya di MarketWatch menyatakan Apple dapat meningkatkan harga iPhone Pro level baru sekitar US$100-US$200, mengutip Atif Malik, analis Citi Research.
(wep/hps)