Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Terbebani Rekor Harga Minyak, Pasar Tunggu Data Inflasi AS

Ruisa Khoiriyah
13 September 2023 08:20

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah hari ini masih akan menghadapi berbagai sentimen yang membebani dengan kecenderungan pemodal berhati-hati jelang rilis data inflasi Amerika nanti malam.

Sementara, kenaikan harga minyak hingga pagi ini kembali mencetak rekor tertinggi baru memicu kekhawatiran akan makin membebani neraca pembayaran RI dan pada akhirnya melemahkan sokongan bagi nilai tukar rupiah. 

Harga minyak dunia jenis Brent pagi ini terpantau menembus US$ 92,11/barel, setelah melompat 1,6% kemarin. Adapun minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) sudah meroket ke US$ 88,95. 

Kenaikan harga minyak terjadi pasca OPEC memperkirakan akan ada kekurangan pasokan minyak 3,3 juta barel per hari pada kuartal IV-2023. Itu berpotensi menjadi angka defisit terbesar dalam kurun 10 tahun terakhir.

Kenaikan harga minyak memicu lagi kekhawatiran terhadap kebangkitan lagi inflasi global, termasuk di Indonesia yang telah menyaksikan harga BBM nonsubsidi naik awal bulan ini. Ada kekhawatiran semakin mahalnya harga BBM nonsubsidi akan memicu lonjakan konsumsi BBM subsidi jenis Pertalite dan menjadi kabar buruk bagi alokasi belanja subsidi negara.