Logo Bloomberg Technoz

Proyek Rempang Eco Citu sendiri akan membangun kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi. Proyek yang akan menjadi saingan Singapura dan Malaysia ini memakan biaya Rp43 triliun. 

Kawasan ini akan memiliki destinasi ekowisata berupa hutan mangrove. Sejumlah fasilitas berupa hotel, restoran, pusat belanja, dan hiburan juga akan menopang industri bidang Meeting, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE).
 
Selain itu kawasan ini juga akan menjadi lokasi perusahaan kaca terbesar China, Xinyi International Investment Limited yang akan menggelontorkan dana Rp381 triliun untuk membangun pusat pengolahan pasir kuarsa atau pasir silika hingga 2080. Kawasan ini akan menyerap lebih dari 306 ribu tenaga kerja.

Pemerintah mulai mengebut Proyek Rempang Eco City usai masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pada akhir Agustus lalu. BP Batam pun mulai melakukan pengecekan dan pengukuran lahan pada lokasi calon proyek pemerintah pusat dan anak usaha Artha Graha milik Tomy Winata tersebut.

Para warga lokal mulai melakukan protes karena tempat tinggal mereka terdampak proyek tersebut. Ribuan masyarakat adat dari 16 kampung pun melakukan demo menolak rencana penggusuran dan relokasi di depan kantor BP Batam, Kamis lalu.

Aksi protes tersebut memicu tindakan represif dari kepolisian dan tim gabungan yang berada di lokasi PSN tersebut. Bentrok terjadi dan meluas juga sebagai protes terhadap tindak kekerasan aparat pada peserta demo dan masyarakat sekitar.

(frg/ezr)

No more pages