Kanoko Matsuyama - Bloomberg News
Bloomberg, Perusahaan asal Jepang Daiichi Sankyo Co. berencana mengajukan persetujuan dari pihak berwenang Amerika Serikat (AS) untuk obat kanker paru-paru baru hingga akhir Maret usai obat tersebut menunjukkan hasil pada pasien dengan penyakit paru-paru lanjut.
Obat itu, patritumab deruxtecan, diberikan kepada pasien kanker paru-paru sel non-kecil yang mengalami perkembangan penyakit meskipun telah menjalani upaya pengobatan sebelumnya.
Sekitar 30% dari pasien merespons obat ini dalam uji coba di tahap tengah, demikian menurut presentasi di Konferensi Dunia tentang Kanker Paru-paru yang diselenggarakan di Singapura.
"Para pasien ini pada dasarnya tidak memiliki pilihan perawatan standar," kata Ken Takeshita, kepala penelitian dan pengembangan global untuk Daiichi Sankyo, dalam wawancara pada Senin (11/09/2023). "Ini adalah kemajuan yang sangat penting bagi para pasien tersebut."
Hasil positif ini merupakan langkah pertama bagi obat ini, kata Takeshita. Daiichi berencana untuk memperluas program ini untuk mengujinya lebih awal dalam penyakit dan pada pasien dengan jenis kanker lainnya.
Kanker paru-paru adalah jenis penyakit paling mematikan di dunia, menyebabkan sekitar satu dari lima kematian, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada tahun 2020, sekitar 2,2 juta orang didiagnosis mengidapnya, terutama jenis sel non-kecil.
Terapi yang saat ini tersedia hanya memberi dampak yang terbatas jika kanker berkembang setelah kemoterapi. Pasien yang masuk dalam kategori tersebut membutuhkan pendekatan baru, demikian kata perusahaan dalam pernyataannya.
Jika disetujui, obat ini akan menambah portofolio obat kanker Daiichi Sankyo. Perusahaan ini berencana menjual obat ini tanpa melalui mitra untuk meningkatkan profitabilitasnya.
(bbn)