Tom Rees dan Alex Wickham - Bloomberg News

Bloomberg, Birmingham, yang terletak di pusat Inggris telah mendeklarasikan masalah anggaran yang mengkhawatirkan.

Pernyataan ini memunculkan pertanyaan tentang stabilitas anggaran yang tertekan oleh pemotongan dari pemerintah pusat bersama dengan investasi berisiko di properti komersial, pandemi, dan inflasi.

Dewan Kota Birmingham mengatakan bahwa mereka mengalami kekurangan anggaran sebesar 87 juta poundsterling (Rp1,6 triliun) dalam tahun anggaran ini dan juga menghadapi potensi kewajiban tuntutan upah dari pekerja dewan tersebut sekitar 650 juta poundsterling hingga 760 juta poundsterling.

Dewan kota terpaksa membayar itu usai adanya Keputusan Mahkamah Agung pada tahun 2012 yang mendukung sekelompok pekerja, yang sebagian besar perempuan. Mereka telah kehilangan bonus yang diberikan kepada staf yang didominasi oleh laki-laki di dewan tersebut.