Penting untuk melihat lebih dulu profil perusahaan penyedia jasa asuransi. Perusahaan asuransi termasuk perusahaan jasa keuangan yang diawasi oleh OJK dan diatur dengan regulasi yang ketat seperti perbankan.
Perusahaan asuransi di Indonesia ada yang merupakan cabang dari jaringan asuransi global. Ada juga yang merupakan perusahaan joint-venture antara jaringan asuransi global dengan perusahaan lokal. Perusahaan asuransi lokal juga banyak yang beroperasi baik itu BUMN maupun swasta.
Perusahaan asuransi yang memiliki parent company dengan kredibilitas yang bagus dan terjaga, berpeluang disokong oleh struktur permodalan yang lebih kuat ketimbang provider yang berdiri sendiri.
Melihat perusahaan induk menjadi penting karena itu kerapkali sangat menentukan ketika ada persoalan di tengah jalan terkait perusahaan, apakah ketika permodalan goyang juga tentang bagaimana penanganan masalah ketika ada isu yang mengancam kelangsungan polis nasabah.
Nasabah bisa mengecek legalitas dan perizinan perusahaan asuransi melalui OJK atau Asosiasi. Beberapa hal yang penting untuk dicek terkait kesehatan provider asuransi di antaranya adalah, besar Risk Base Capital (RBC) yang menjadi ukuran kesehatan keuangan/kekuatan permodalan. Saat ini perusahaan asuransi dibatasi minimal memiliki RBC 120%.
Nasabah juga perlu melihat laporan keuangan perusahaan asuransi tersebut.
"Pastikan perusahaan memiliki underwriter yang berpengalaman dan ahli di mana itu bisa dilihat dari profil perusahaan. Regulasi juga mensyaratkan perusahaan memiliki tenaga ahli di kantor pusat maupun di seluruh kantor cabang termasuk keberadaan tenaga aktuaris," saran Otoritas Jasa Keuangan seperti dikutip, Selasa (12/9/2023).
Kualitas Layanan
Hal penting lain yang perlu dicek sebelum membeli asuransi adalah melihat track record layanan perusahaan. Mulai dari proses penerbitan polis, lalu kualitas layanan klaim apakah pernah ada permasalahan atau tidak, dan sebagainya.
Asuransi pada dasarnya menjadi cara seseorang untuk mengelola risiko keuangan di mana perusahaan asuransi bertindak sebagai penanggung risiko yang dialihkan oleh nasabah.
Dengan cara kerja seperti itu, sangat penting memilih asuransi yang bisa dipercaya dan memenuhi komitmen sebagai penanggung risiko.
Jangkauan Layanan
Semakin luas jangkauan provider asuransi, semakin mudah bagi nasabah mengakses layanan setiap kali terjadi risiko kerugian.
Untuk asuransi kesehatan, misalnya, ada yang memberikan perlindungan sampai ke luar negeri atau hanya yang di lokal saja. Bila seseorang sering bepergian ke luar negeri, maka memilih asuransi yang memberikan perlindungan hingga ke mancanegara tentu lebih baik. Akan tetapi polis asuransi dengan jangkauan perlindungan sampai ke luar negeri, preminya kemungkinan lebih mahal.
Sebaliknya, bila nasabah jarang pergi ke mancanegara, memilih asuransi dengan jangkauan di lokal saja mungkin sudah cukup.
Sesuaikan Bujet
Membeli produk asuransi berarti Anda mengalihkan risiko kerugian pada pihak penanggung asuransi yaitu perusahaan asuransi tersebut. Untuk mendapatkan perlindungan itu, nasabah wajib membayar sejumlah premi yang besarnya ditentukan oleh keluasan manfaat yang diberikan oleh asuransi.
Perencana keuangan menyarankan, alokasi bujet untuk membeli asuransi adalah sekitar 10% dari total pendapatan rutin bulanan. Jadi, misalnya seseorang memiliki pendapatan rutin Rp10 juta per bulan, maka alokasi pengeluaran untuk premi asuransi adalah sekitar Rp1 juta.
(rui/aji)