Logo Bloomberg Technoz

Ketidakjelasan proyek IDD berawal dari hengkangnya Chevron yang mengantongi 63% hak partisipasi atau participating interest (PI) di proyek tersebut. Proyek tersebut dilepas lantaran dianggap tidak dapat bersaing dalam portofolio global Chevron.

Setelah itu, Eni menawarkan diri untuk mengambil alih PI yang dilepas oleh Chevron. Perusahaan asal Italia itu diketahui mengelola blok migas yang lokasinya sangat berdekatan dengan proyek IDD.

Menteri ESDM Arifin Tasrif pada akhir Juni sempat mengancam tidak akan memperpanjang kontrak proyek IDD apabila negosiasi antara Chevron dan Eni tak kunjung rampung. Tindakan tegas itu menurut Arifin diperlukan agar proyek IDD bisa dilanjutkan

“Juli 2023, [proyek] IDD harus ada kepastian. Kalau enggak, kita ambil pemikiran lain. Kita minta adanya kepastian,” katanya ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM.

Proyek dengan nilai investasi US$6,98 miliar itu berpotensi untuk menghasilkan gas hingga di angka 844 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) dan 27.000 barel per hari (bopd) minyak bumi.

Sebagai catatan, IDD merupakan salah satu proyek migas yang masuk proyek strategis nasional (PSN) bersama Blok Masela, Jambaran Tiung Biru, dan Tangguh Train 3.

(wdh)

No more pages