Keputusan investasinya juga condong pada aspek fundamental ketimbang teknikal. “Saya tidak menunggu support atau resistance, itu orang teknikal. Saya sama sekali membeli saham itu tidak lihat teknikal, tidak lihat grafik. Saya based on fundamental karena kinerja perusahaan,” jelas LKH, sapaan akrabnya.
Kedua alasan itu juga yang membuat Lo Kheng Hong tidak membedakan saham perusahaan swasta maupun BUMN. "Jadi, sama saja, kalau perusahaan BUMN yang bagus dan murah tetap saya beli, jadi tidak ada bedanya,” imbu Lo Kheng Hong.
Rekomendasi Saham
Berdasarkan konsensus Bloomberg, dari 21 Analis, 16 di antaranya memberi rekomendasi Buy terhadap saham PGAS.
Hanya 2 analis yang merekomendasikan Hold. Sementara, 3 yang merekomendasikan Sell, atau aksi jual saham PGAS. Adapun konsensus Bloomberg menghasilkan target harga saham dapat menuju level Rp1.669/saham.
Pada semester I-2023, pendapatan PGAS tercatat naik 2,5% menjadi sebesar US$1,78. Laba bersihnya turun 39% menjadi US$242,96 jura.
Laba bersih tercatat turun akibat beban biaya yang tinggi sebagai imbas kebijakan yang di luar dari kendali manajemen PGAS terutama berkaitan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT).
(mfd/dhf)