Logo Bloomberg Technoz

Pada Senin (11/9/2023), saham perbankan melonjak setelah laporan bahwa Gubernur BoJ Kazuo Ueda mengatakan kemungkinan akan ada informasi yang cukup pada akhir tahun ini untuk menilai apakah upah akan terus naik. Ini adalah sebuah kondisi untuk menyesuaikan stimulus. BoJ perlu menilai bahwa target inflasi 2% masih dapat dicapai setelah menaikkan suku bunga.

Atsuko Tsuchiya, CEO Atom Capital Management Co. di Tokyo, mengatakan komentar Ueda menunjukkan bahwa penyesuaian dapat dilakukan lebih cepat dari yang diharapkan. Atom, yang memperkirakan penyesuaian mungkin akan terjadi tahun depan, mengatakan saham-saham perbankan bisa naik lagi sekitar 30% bukan hanya karena potensi perubahan dalam kebijakan, tetapi juga karena rasio harga terhadap buku masih rendah. Perusahaan ini menggunakan strategi "bottom-up", menganalisis rasio keuangan serta konsensus analis.

Mantan pengelola dana Citadel tersebut mengatakan Atom membeli saham-saham perbankan pada bulan Desember ketika BoJ mengagetkan pasar dengan melipatgandakan batas imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun. Tsuchiya juga mengatakan saham-saham Jepang saat ini sedang menikmati masuknya aliran dana asing karena perhatian beralih dari China akibat kondisi ekonominya yang menurun.

Grafik valuasi bank-bank Jepang. (Sumber: Bloomberg)

Kenaikan imbal hasil yang lebih tinggi kemungkinan tidak akan menekan rasio permodalan bank-bank terbesar di Jepang. Analis Bloomberg Intelligence Pri De Silva dan Adrian Sim mengatakan dalam sebuah catatan, hal itu disebabkan karena rendahnya durasi kepemilikan obligasi pemerintah Jepang.

"Akan sulit menekan inflasi di bawah 2% dalam tiga tahun ke depan," kata Uda dari Evarich. "Bank-bank akan melipatgandakan nilainya dalam satu setengah tahun."

(bbn)

No more pages