Pemerintah Jepang akan menghadapi ujian lain dalam pasar obligasi dengan pelelangan obligasi lima tahun pada hari Selasa, yang merupakan penjualan pertama sejak Gubernur Bank Sentral (Bank of Japan/BOJ) Kazuo Ueda menggemparkan pasar dengan komentarnya mengenai kebijakan suku bunga negatif. Yield (imbal hasil) obligasi benchmark sepuluh tahun naik setengah basis poin menjadi 0,71% dalam perdagangan awal.
Meskipun komentar Ueda mengejutkan pasar, Chris Weston, kepala riset di Pepperstone Group Ltd, mengatakan katalis besar yang sebenarnya belum datang.
"Upah adalah pertimbangan utama bagi BOJ, tetapi hasil dari negosiasi upah musim semi tidak akan kita dapatkan hingga April 2024," tulisnya dalam sebuah catatan. "Jadi, secara realistis, katalis besar tidak akan terlihat dalam waktu yang lama, dan perubahan dalam pengaturan suku bunga tidak akan terjadi dalam sekitar enam bulan, meskipun pasar hidup di masa depan dan akan melampaui ekspektasi ini.
Harapan pemulihan China tetap menjadi fokus di Asia dengan adanya tanda-tanda baru pada Senin bahwa negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini akhirnya mulai membaik. Tekanan deflasi berkurang dan yuan menguat, sementara data kredit yang kuat menunjukkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan baru-baru ini ini untuk menguatkan pasar properti mulai meningkatkan permintaan rumah tangga terhadap kredit pinjaman.
Stabil
Di AS, ekspektasi inflasi konsumen sebagian besar stabil pada bulan Agustus. Tetapi menurut survei Bank Fed New York, rumah tangga semakin khawatir tentang keuangan mereka dan lebih pesimis tentang pasar tenaga kerja. Laporan indeks harga konsumen (IHK) pada Rabu akan memberikan wawasan terbaru tentang seberapa jauh the Fed mungkin perlu melanjutkan langkah-langkahnya untuk menahan inflasi kembali ke targetnya..
"Pekan ini kemungkinan akan menjadi cerita 'berita baik adalah baik, berita buruk adalah buruk'," kata Chris Larkin, direktur manajemen perdagangan dan investasi di E*Trade dari Morgan Stanley. "Kemampuan pasar untuk pulih dalam jangka pendek bisa bergantung pada angka inflasi pekan ini, terutama IHK pada hari Rabu."
Sementara itu, sebanyak 26% dari responden dalam survei MLIV Pulse terbaru mengatakan mereka berencana mengurangi paparan terhadap indeks saham AS dalam sebulan ke depan. Jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah orang yang berencana untuk membeli. Hanya 13% dari responden yang mengatakan mereka mungkin akan meningkatkan paparan mereka.
Di pasar komoditas, harga minyak tetap mendekati level tertingginya tahun ini setelah mengalami kenaikan sekitar 10% dalam beberapa minggu terakhir, dengan indikator teknis yang menunjukkan bahwa kenaikan tersebut mungkin sudah berlebihan dan mengurangi manfaat dari sentimen risk-on di pasar yang lebih luas. Pengamat pasar energi juga akan memantau Australia, setelah Chevron Corp. mengatakan bahwa mereka mengajukan permohonan kepada regulator tenaga kerja untuk membantu menyelesaikan perselisihan dengan serikat pekerja di situs gas alam cair (LNG) karena pekerjaan mogok sebagian terus berlangsung.
(bbn)
