Pernyataan tersebut sebelumnya dilaporkan oleh media, termasuk Press Association. Sunak mengungkapkan kekhawatiran tentang campur tangan dari Beijing kepada Perdana Menteri China, Li Qiang, saat pertemuan G-20 di India pada hari Minggu.
Namun, perkembangan ini telah membuat marah beberapa anggota Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris, yang telah lama menyerukan agar pemerintah lebih jauh dalam menetapkan Tiongkok sebagai ancaman strategis terhadap kepentingan Inggris.
Dalam wawancara dengan surat kabar Daily Mail, mantan pemimpin Partai Konservatif, Tory Iain Duncan Smith, mengatakan bahwa berinteraksi dengan China membuat Inggris terlihat lemah, dan mendesak pemerintah untuk "bangun."
Sementara itu, China menolak tuduhan bahwa mereka melakukan spionase. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mao Ning, mengatakan pada jumpa pers reguler di Beijing pada hari Senin bahwa "aktivitas mata-mata China yang disebutkan di Inggris tidak ada."
"Kami mendesak pihak Inggris untuk menghentikan penyebaran informasi palsu dan manipulasi politik anti-China serta pembingkaian jahat terhadap Tiongkok," ujarnya.
--Dengan asistensi dari Lucille Liu.
(bbn)